Ruang Sampel dan Titik Sampel

            A.      Ruang Sampel Kejadian Tunggal

Perhatikan gambar uang logam dan mata dadu pada tebel dibawah ini:

Uang Logam

Mata Dadu

Angka (A)       Gambar (G)

Sumber: api-v2.delko.mn


Sumber: mybest

Tabel 1. Ruang Sampel

Pada pengetosan sebuah uang logam, terdapat dua kemungkinan permukaan yang akan muncul, yaitu muncul permukaan angka (A) atau gambar (G). Ruang sampelnya S = {A, G} dan setiap anggota dari ruang sampel (titik Sampel) tersebut yaitu A dan G, maka n(S) = 2. Sedangkan, pada pengetosan sebuah dadu, karena seluruh hasil yang mungkin muncul adalah mata dadu 1, 2, 3, 4, 5, dan 6, maka ruang sampelnya adalah S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}.

B.      Ruang Sampel Kejadian Majemuk

Dalam beberapa percobaan pada kejadian majemuk, ruang sampel dapat ditentukan dengan menggunakan diagram pohon maupun tabel, dan anggota-anggota ruang sampel dapat didaftar secara mudah dan teratur.

1.    Pengetosan Dua Uang Logam 

Pada gambar 1. diagram pohon di atas pelemparan 1 koin, S = {(A) , (G)}, maka n(S) = 2. Sedangkan, pada diagram pohon pelemparan dua koin terlihat jika pada koin pertama muncul angka, maka pada koin kedua akan muncul angka lagi atau gambar, titik sampelnya adalah (A,A) dan (A,G). Jika pada uang pertama muncul gambar, maka pada uang kedua akan muncul angka atau gambar lagi, titik sampelnya adalah (G,A) dan (G,G). Dengan demikian, ruang sampel pada pengetosan dua uang logam sekaligus (bersama-sama) adalah S = {(A,A) , (A,G) , (G,A), (G,G)}, maka n(S) = 4

Perhatikanlah, pada pengetosan sebuah uang logam memperoleh 2 titik sampel, dan pada pengetosan dua uang logam memperoleh 2 × 2 = 4 titik sampel.


2.    Pengetosan Dua Dadu

Ruang sampel dari pengetosan dua dadu dapat ditentukan dengan cara yang mudah jika menggunakan tabel.

Pada tabel 2 pengetosan tersebut menunjukkan ruang sampel hasil pengetosan dua dadu yang dinyatakan dengan himpunan pasangan berurutan, dengan elemen pertama merupakan mata dadu pertama yang muncul, dan elemen kedua merupakan mata dadu kedua yang muncul. Jadi, titik sampel (2,1) berarti pada dadu pertama muncul mata 2, dan pada dadu kedua muncul mata 1.

Dari tabel tersebut, diperoleh bahwa banyak titik sampel adalah 36. Jadi, jika pada pengetosan sebuah dadu terdapat 6 titik sampel, maka pada pengetosan dua dadu dihasilkan 6 × 6 = 36 titik sampel.


3.    Pengetosan Uang Logam dan Dadu

Perhatikan tabel pengetosan uang logam dan dadu dibawah ini:

Pada tabel 2 di atas terlihat bahwa pada pengetosan uang logam dan dadu diperoleh ruang sampel S = {(A,1), (A,2), (A,3), (A,4), (A,5), (A,6), (G,1), (G,2), (G,3), (G,4), (G,5), (G,6)}. Jadi, jika pada pengetosan sebuah uang logam diperoleh 2 titik sampel, dan pada pengetosan sebuah dadu diperoleh 6 titik sampel, maka pada pengetosan sebuah mata uang dan sebuah dadu secara bersamaan akan diperoleh × 6 = 12 titik sampel.


Berikut ini Video Pembelajaran pada Materi Ruang Sampel dan Titik Sampel:

 

 

Komentar

Postingan

Media dan Alat Peraga Pada Materi Peluang

PETA KONSEP MATERI PELUANG SMP

Kesimpulan dan Soal-soal Latihan Materi Peluang SMP